Selasa, 23 Juni 2015

SISTEM IMUN

SISTEM IMUN

            Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi. Gabungan sel, molekul, dan jaringan berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul dan bahan lainnya terhadap mikroba disebut respon imun. Sistem imun diperlukan tubuhu untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan sebagi berbagai bahandalam lingkungan hidup.
I.                    Pembagian Sistem Imun
1.      Non. Spesifik
2.      Spesifik

II.                 Sistem Imun Nonspesifik
Imunitas non spesifik fisiologik berupa komponen normal tubuh, selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Jumlahnya dapat ditingkatkan oleh infeksi, misalnya jumlah sel darah putih meningkat selama fase akut pada banyak penyakit.

III.               Sistem imun Spesifik
Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang terpajan dengan tubuh segera dikenal oleh sistem imun spesifik.

IV.              Organ dan sistem limfatik
1.      Organ limfoid primer

2.      Organ limfoid sekunder

SEBUAH KEAJAIBAN DNA

Sebuah Keajaiban Bersama DNA

             Ada satu modal dasarv terpenting yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia, yaitu DNA (Deoxyribonuklead Acid) atau untaian asam nukleat. Siapapun orangnya, sejak zaman Nabi Adam hingga datangnya hari kiamat nanti, memiliki sesuatu di dalam tubuhnya yang bernama DNA.
            Andaikan tubuh manusia ini adalah sebuah bangunan, perencanaan dan proyek lengkapnya hingga ke detail trhalusnya ada di dalam DNA. Semua tahap perkembangan manusia di dalam rahim ibunya dan setelah kelahirannya berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya. Dialah kode-kode rahasia yang akan memprogram apa dan bagaimana manusia itu, termasuk tampilan tubuh, mulai dari rambut beserta warnanya sampai telapak kaki dengan ukurannya. DNA adalah sumber segala sumber hayati.

           Sepanjang penelitian para ilmuwan, DNA ini memiliki kemampuan menyandi 30.000 sifat. Tidak hanya sifat fisik, tetapi juga sifat psiologis atau perilaku. Penyandi yang bersifat psiologis dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui sintesa atau pembentukan protein menjadi hormon, kemudian hormon itulah yang mempengaruhi manusia. Kita pun mengenal hormon-hormon ketakutan, kecemasan, agresif, dan adapula hormon-hormon yang melahirkan rasa cinta dan kasih sayang, kebahagiaan, ketenangan, kegembiraan, dan kesedihan.
           Sejatinya, semua potensi itu ada di dalam DNA. Namun, yang akan aktif adalah bagian yang terlatih paling sering dipakai. Ketika ada sedikit saja sinyal, ia akan langsung berekspresi. Sedangkan, yang jarang dipakai, ia akan menjadi lemah, haus atau rusak dan tidak aktif. Gen-gen yang haus dan jarang dipakai, bisa saja digunakan lagi. Namun, ia memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih keras untuk mengaktifkannya kembali.


Sumber: Tauhid Nur Azhar. 2012 . Mengenal Alam, Sains, dan Teknologi. Solo: KDT

VITAMIN DAN MINERAL

Vitamin dan Mineral

Vitamin dan beberapa mineral penting untuk metabolisme. Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kimia( misalnya piridoksin, iridoksal, piridoksamin) atau terdapat sebagai suatu prekursor 


( misalnya karotin untuk vitamin A).
Vitamin dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1.      Vitamin larut lemak: vitamin A,D,E,K
2.      Vitamin larut air: vitamin B kompleks dan vitamin C
Vitamin larut lemak diabsorpsi dengan cara yang kompleks dan sejalan dengan absorpsi lemak.  Denagn demikian keadaan-keadaan yang yang menyebabkan gangguan absorpsi lemak seperti defisiensi asam empedu, ikterus dan enteritis dapat mengakibatkan defisiensi satu atau mungkin semua vitamin golongan ini.
Vitamin larut lemak mempengaruhi permeabilitas atau transpor pada berbagai membran sel dan bekerja sebagai oksidator atau reduktor, koenzim atau inhibitor enzim. Vitamin A dan D mempunyai aktivasi yang mirip hormon, vitamin-vitamin ini disimpan terutama di hati dan dieksresi melalui feses. Karena metabolismenya sangat lambat, dosis yang berlebihan dapat menimbu8lkan efek toksik.

Vitamin Larut air teridiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin B kompleks mencakup sejumlah vitamin denagn rumus kimia dan efek biologik yang sangat berbeda yang digolongkan bersama karena dapat diperoleh dari sumber yang sama antara lain hati dan ragi. Yang termasuk vitamin ini tiamin (vit.B1), Riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam pentotenat, biotin, koli, inositol, asam para-amino benzoat, asam folat dan sianokobalamin. Asam para-amino benzoat (PABA) merupakan bahan untuk sintesis asam folat, tetapi tidak hanya terjadi pada bakteri. Mnusia memperoleh asam folat langsung dari makanan, sehingga PABA tidak esensial untuk manusia atau mamalia pada umunya. Vitamin C (Asam askorbat) terutama didapat pada buah jeruk. 

PERJALANAN SANG BINTANG

Perjalanan Sang Bintang

Seperti halnya manusia, bintang pun memiliki siklus-siklus kehidupan. Ia lahir, berkembang, dewasa, tua, kemudian mati. Semua ini terjadi karena bintang pun makhluk ciptaaan Allah SWT. Setiap detak kehidupannya, terikat dengan hukum-hukum yang telah digariskan. Ia hadir sesuai dengan kehendak-Nya. Ia menjalani hidup sesuai dengan ketetapan- Nya. Ia pun mati sesuai dengan skenario yang telah diatur-Nya.

  
Sejak awal mula dilahirkan, ukuran atau massa bintang mengalami perkembangan. Oleh karena itu, dilihat dari massanya, para bintang dikelompokkan menjadi bintang bermassa sangat kecil, kecil, sedang dipengaruhi oleh kapasitas massanya. Makin kecil massa bintang, makin lambat waktu yang ditempuh dari awal kelahirannya samapai akhir kehidupannya. Sebaliknya, makin besar massa bintang, makin cepat pula akhir hidupnya
Ada sebuah teori dari Hertzprung-Russel yang menggambarkan bagaimana sebuah bintang mengakhiri hidupnya. Sebuah bintang besar yang kehabisan atom hidrogen di intinya, biasanya akan menggunakan persediaan hidrogenyang ada di lapisan lebih luar, demikianlah selanjutnya. Pada saat-saat menjelang kematiannya, bintang tersebut tampak menggelembung dan bersinar sangat cemerlang.

Setelah fase ini usai, dengan memberikan yang terbaik akan mengempis dan menjadi sebuah bintang kecil bewarna putih dan bergravitasi tinggi. Bintang tersebut menjadi sumber nilai yang bijaksana, sederhana,suci dan sangat berbobot.Namanya adalah ‘bajang putih’.

ANTIMIKROBA

ANTIMIKROBA

1.       Defenisi
Antimikroba (AM) adalah obat pembasmi mikroba yang merugikan manusia. Dalam pembicaraan di sini, yang dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasit
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya, Obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk hospes.

2.       Aktifitas dan Spektrum
Berdasarkan sifat toksisitas selektif , ada antimikroba yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba, dienal sebagai aktivitas bakteriostatik: dan ada yang bersifat membunuh mikroba , dikenal sebagai aktivitas bakterisid. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau membunuhnya, masing-masing dikenalsebagai kadar hambat minimal KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM)
Sifat antimiroba dapat berbeda satu dengan yang lainnya. Umpamanya, penisilin G bersifat aktif terutama terhadap bakteri Gram-positif sedangkan bakteri Gram –negatif pada umumnya tidak peka terhadap penisilin G.

3.       Mekanisme Kerja
·         Antimikroba menghambat metaboisme sel mikroba
·         Antimikroba menghambat sintesis dinding sel mikroba
·         Antimikroba mengganggu keutuhan membran sel mikroba
·         Antimikroba menghambat sintesis sel mikroba
·         Anti mikroba menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba
·          
4.       Resistensi
Secara garis besar kuman dapat menjadi resisten terhadap suatu AM melalui 3 mekanisme:
                                I.            Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya didalam sel mikroba. Pada kuman Gram-negatif, molekul AM yang kecil dan polar dapat menembus dinding luar dan masuk ke dalam sel melalui lubang-lubang kecil yang disebut porin. Bila porin menghilang atau mengalami mutasi maka masuknya AM ini akan terhambat.
                              II.            Inaktivasi obat, mekanisme ini sering mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap golongan aminoglikosida dan beta laktam karena mikroba mampu membuat enzim yang merusak kedua golongan AM tersebut
                            III.            Mikroba mengubah tempat ikatan ( binding site ) AM. Mekanisme ini terlihat pada S. Aureus yang resisten terhadap metisilin (MRSA).



SUMBER: Farmakologi dan Terapi FK:UI